Andre Taulany Sampaikan Kekecewaan Usai Sidang Mediasi Kembali Ditunda

Proses mediasi antara Andre Taulany dan Erin Wartia kembali mengalami penundaan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Penundaan ini terjadi karena pihak Erin berhalangan hadir dengan alasan kesehatan.

Andre Taulany yang datang langsung ke pengadilan pada Rabu (8/10/2025) tampak menunjukkan rasa kecewa karena harapannya agar proses mediasi segera selesai kembali tertunda.

Kuasa hukum Andre, Galih Rakasiwi, membenarkan bahwa kliennya berharap proses hukum bisa berjalan lebih cepat.

“Ya, tentu kecewa. Intinya ingin segera menyelesaikan semuanya dengan baik,” ujar Galih saat ditemui usai sidang.

Ia juga menambahkan bahwa Andre telah menunjukkan kesungguhan untuk mengikuti seluruh proses hukum sesuai aturan yang berlaku.

“Beliau sudah cukup lama menjalani proses ini dan ingin agar semuanya bisa segera mendapatkan kejelasan,” tambahnya.

Sebelum sidang dimulai, Andre juga sempat memberikan pernyataan singkat kepada awak media. Ia mengaku tetap tegas pada keputusan yang telah diambilnya dan berharap semua pihak bisa menghormati proses yang sedang berjalan.

Perjalanan proses hukum antara Andre Taulany dan Erin Wartia sudah berlangsung cukup panjang. Permohonan pertama diajukan di Pengadilan Agama Tigaraksa pada April 2024, namun ditolak oleh majelis hakim beberapa bulan kemudian karena dinilai belum cukup alasan.

Setelah itu, Andre sempat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Banten pada September 2024, tetapi hasilnya tetap sama. Tidak menyerah, ia kembali mengajukan permohonan baru pada April 2025, yang kemudian juga belum membuahkan hasil.

Baru pada September 2025, Andre memindahkan permohonannya ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan sesuai domisili pihak terkait. Agenda mediasi dijadwalkan ulang dan akan dilanjutkan pada Selasa, 14 Oktober 2025 mendatang.

Meski sempat merasa kecewa dengan penundaan, pihak Andre tetap berharap proses selanjutnya bisa berjalan lancar dan menghasilkan keputusan terbaik bagi kedua belah pihak.

“Kami tetap menghormati proses hukum yang berjalan. Harapannya, sidang berikutnya bisa terlaksana sesuai jadwal,” tutup Galih.

Sidang mediasi lanjutan diharapkan menjadi momentum bagi kedua pihak untuk mencapai solusi terbaik dengan tetap menjunjung tinggi rasa saling menghormati.